24 Mei 2015

Taman Balekambang, Paru-Paru Kota Solo



Taman atau hutan kota ini seakan menjadi oase di tengah teriknya cuaca kota Solo di siang hari. Terdiri dari belasan atau mungkin puluhan pohon rindang yang berumur cukup tua dan langka, serta juga aneka satwa yang memang sengaja dipelihara seperti rusa jawa, angsa dan monyet. Terdapat pula kolam air yang berfungsi sebagai resapan air Kota Solo. Boleh dibilang tempat ini adalah alternatif tempat wisata yang murah meriah untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, pasangan, relasi dan lainnya.
 

Taman Balekambang mulanya bernama Partini Tuin yang berarti Taman Air Partini  dan Partinah Bosch yang berarti Hutan Partinah. Lalu siapakah Partini dan Partinah ini? Partini yang bernama lengkap GRAy Partini Husein Djayaningrat dan Partinah atau GRAy Partinah Sukanta adalah putri dari KGPAA Mangkunegara VII selaku penguasa Surakarta pada saat itu. Taman ini dibangun pada tanggal 26 Oktober 1921 sebagai rasa sayang beliau pada kedua putrinya. Taman Balekambang bergaya arsitektur Jawa dan Eropa ini pada mulanya hanya diperuntukkan untuk kalangan kerajaan dan tidak dibuka untuk umum. Baru pada masa KGPAA Mangkunegara VIII taman ini baru dibuka untuk umum. 
Partinah Bosch

 
Partini Tuin
  
Taman Balekambang juga menjadi saksi masa Keemasan grup lawak Srimulat yang  berkibar di Solo setelah hijrah dari Surabaya, hingga mencuatkan nama-nama pelawak seperti Gepeng, Pete, dan Jujuk, sebelum akhirnya juga menyerah pada takdir, gulung tikar. Masa kelam Balekambang adalah justru terjadi sepeninggal Srimulat. Banyak dari pelaku seni dan penduduk sekitar membangun rumah semi permanen yang illegal dan mereka  membuka usaha pijat “plus-plus” untuk melayani para pengunjung taman. Diskotik dengan aroma prostitusi pun mulai merebak di kawasan ini. Banyak aset kerajaan dirusak oleh para pengunjung dan penduduk sekitar. Taman Balekambang pun berubah menjadi daerah yang kumuh, rawan dan juga mengerikan. dan pada tahun 2008 dilakukan revitalisasi oleh walikota Solo saat itu Jokowi dan Taman Balekambang mulai dimultifungsikan sebagai taman seni & budaya, taman botani, taman edukasi, dan taman rekreasi.


 Petunjuk jalan, agar tidak tersesat

Di bagian paling belakang, terdapat Taman Reptil Balekambang. Taman ini baru diresmikan pada tahun 2012. Hadirnya taman ini tidak terlepas dari banyaknya komunitas pecinta reptil yang berkumpul di Taman Balekambang. Karena komunitas tersebut tidak memiliki tempat yang tetap, dibangunlah taman reptil ini. Seluruh koleksi yang ada di taman reptil ini merupakan sumbangan dari komunitas pecinta reptil. Selain itu, perawatan sehari-hari koleksi reptil di sini juga menjadi tanggung jawab komunitas pecinta reptil.

Bagi yang gemar fotografi, taman ini sangat layak dijadikan referensi karena desain arsitektur Eropa dan banyak landscape taman yang sangat menarik untuk dijadikan objek foto. Tentunya, tempat wisata ini tepat bagi Anda yang tak ingin mengeluarkan banyak kocek untuk sekadar menyegarkan pikiran. Karena tidak dikenai tiket masuk, pengunjung hanya perlu membayar tarif parkir bagi yang membawa kendaraan bermotor.






 Beberapa Wahana Air di Taman Balekambang



Lokasi: Surakarta City, Surakarta City, Central Java, Republic of Indonesia

6 komentar:

  1. Hmmm... jadi itu alasannya, kenapa saya jarang sekali menemukan taman-taman besar semacam Bale Kambang ini di Indonesia. Taman ternyata taman-taman besar itu produk budaya londo. Sedangkan produk budaya lokal tidak mengenal konsep taman seperti ini. Hmmm... jadi susah juga klo mau "memaksa" bangsa kita untuk membangun taman karena sejatinya memang ya tidak "akrab" dengan produk budaya tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang lebih seperti itu sih mas, mau bagaimanapun juga kita juga harus "berterimakasih" dengan produk2 kolonial... yang pasti sih jangan sampai taman2 seperti ini tergusur dengan bangunan mall2 dan hotel2 yang semakin bikin sumpek dan panas kota...

      Hapus
  2. Taman Balekambang memang kebanggaan wong Solo hehehe
    Ukurannya juga konon lebih luas dibanding Taman Sriwedari yang sama sama berfungsi sebagai Kebon Rojo. Sayangnya kolam renang di samping kolam besar Partini Tuin sudah ditutup, padahal dulu kolam bersumber dari Pengging, Boyolali yang punya air sangat jernih dan segar. ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jujur sih mas, saya baru sekali ke Balekambang dan "sepertinya" belum pernah masuk Sriwedari... :malu:
      palingan nongkrongin toko buku dibelakang Sriwedari :)

      Hapus
  3. Solo makin hari makin bagus jadi pengen kapan2 mampir ke sana

    jangan lupa mampir ke ke blog ala-ala gue di www.travellingaddict.com

    BalasHapus

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com