28 Agu 2013

Uniknya Pacu Itik di Payakumbuh

    Selain diolah menjadi berbagai macam sajian kuliner yang nikmat, terutama di minang yang terkenal dengan gulai itiak atau itiak lado mudo nya, saya menemukan hal yang unik berkaitan dengan unggas ini yaitu digunakan sebagai ajang pacuan atau balapan.

    Apabila saya mendengarkan kata pacuan dan itu berhubungan dengan binatang maka kepala saya pasti akan langsung terjurus kepada binatang kuda atau sapi, karena dua binatang tersebutlah yang paling sering diadakan pacuannya dan sering saya lihat dalam kehidupan sehari-hari maupun televisi tetapi di sini justru itik yang dijadikan sarana pacuan.






   Permainan pacu itik, bermula dari daerah persawahan di Sumatera Barat yang pada umumnya adalah bertingkat. Para petani di Kanagarian Aur Kuning, Sicincin, Payakumbuh, misalnya, dalam menghalau itiknya, sering membuat si itik "terbang" dari sawah di tingkatan atasnya, turun ke sawah di tingkatan bawahnya. Akibatnya, kebiasaan tersebut menjadi modal dalam perlombaan Pacu Itik.

    Biasanya, perlombaan ini diselenggarakan secara bergiliran pada 11 gelanggang di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota. Seperti Aua Kuning, Tigo Balai, Tunggul Kubang, Padang Cubadak, Body Aia Tabik, dan Padang Alai. Dan biasanya, pacuan diawali di gelanggang Rainbow. Hingga hampir tiap pekan di bulan September, tergelar pacu itik oleh Persatuan Olahraga Terbang Itik.



    Ciri-ciri itik itik bagus, memiliki sayap mirip elang (kedua sayapnya mengarah ke atas) Agar dapat terbang lurus dan tinggi. Jika sayap mengarah ke bawah, si itik kerap terbang rendah. Kalau satu sayap mengarah ke atas dan lainnya ke bawah, pasti terbangnya tak lurus. Itik yang unggul pun bergigi ganjil, tujuh atau sembilan; warna paruh dan kakinya sama, hitam atau kuning, serta memiliki sisik kecil di ujung jari tengah. Agar bisa mengikuti balapan ini, peserta harus memiliki itik betina berumur 3-4 bulan. Sebelum bertanding, itik harus dikurung dan diurut selama sepekan. Dan setiap petang, si itik harus diajarkan terbang. Makanannya pun khusus, padi dan telur.





Sang Itik jawaranya nanti apakah juga akan berakhir menjadi Itiak lado mudo ya?? :ngiler
    
Lokasi: Payakumbuh, Payakumbuh City, West Sumatra, Indonesia

9 komentar:

  1. Sini itik, sini itik, kemarilah kamu terbang masuk kuali untuk nanti saya santap! Hahaha. Lombanya unik! Saya pikir mereka bakal berbaris rapi pas terbang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha... saya juga berpikir seperti itu mas, waktu liat2 itiknya... montok-montok mas... :d
      ini cara terbangnya itu semacam dilempar mas... mungkin kalo masuk olimpic nanti, namanya lempar itik... :-)

      Hapus
  2. tradisi unik yang harus dilestarikan agar tak hilang dimakan zaman..
    nice pics btw :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, untungnya masih ada event tahunan dan penggemarnya pun juga masih "ada" disini...
      terima kasih sudah mampir... :)

      Hapus
  3. salam kenal mas.
    tiap tahun acara ini emang selalu di adakan mas.
    namun yang saya sayangkan,tidak ada upaya pemerintah untuk mempromosikan tradisi ini.
    namun saya memiliki sekomendasi untuk paket perjalanan yang khusus melihat acata pacu itik.
    RAIN BOUND TRIP : EAT, SHOOP, TRAVEL terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, memang acara ini publikasinya masih cukup kurang...
      padahal kalo melihat potensinya sangat bisa untuk dikembangkan menjadi obyek wisata unggulan...

      Hapus
    2. ia mas.maka dari itu kami ingin melestarikan budaya yang kami punya ini mas..

      Hapus

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com